Wawancara merupakan sebuah kegiatan tanya jawab yang dilakukan dua individu atau lebih untuk mendapatkan sebuah informasi, pendapat, data, dan keterangan.
Seseorang yang memberikan pertanyaan disebut dengan pewawancara. Adapun orang yang menjawab pertanyaan atau memberikan informasi disebut dengan narasumber.
Biasanya narasumber merupakan seseorang yang menjadi saksi peristiwa, orang yang memiliki pengalaman tertentu, orang yang mempunyai keahlian khusus, serta orang yang memiliki informasi yang aktual.
Dalam menyusun karya jurnalistik, wawancara merupakan tahapan yang tak boleh dilewatkan. Wawancara sangat penting demi mendapatkan sumber data jurnalistik yang valid.
Namun, wawancara tak hanya identik dengan dunia jurnalistik saja. Ada banyak kegiatan lain yang harus melalui proses wawancara seperti saat melamar pekerjaan.
Di sisi lain, wawancara memiliki beberapa jenis. Adapun jenis-jenis wawancara ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Kira-kira apa saja jenis-jenis wawancara? Berikut ini rangkuman mengenai jenis-jenis wawancara, seperti dilansir dari laman Siswapedia dan DuniaKaryawan, Senin (14/9/2020).
Jenis-jenis Wawancara
1. Wawancara bebas
Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden atau narasumber. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, terkadang arah pertanyaan tidak terkendali.
2. Wawancara terpimpin
Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.
3. Wawancara bebas terpimpin
Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang akan ditanyakan secara garis besar.
Jenis-jenis Wawancara dalam Dunia Kerja
1. Wawancara standar
Wawancara standar atau tradsional merupakan jenis wawancara kerja yang paling sering digunakan. Saat menjalani wawancara tersebut, umumnya akan diwawancarai oleh seorang pewawancara.
Orang yang jadi pewawancara tersebut bisa seorang staf personalia, manajer departemen, atau utusan departemen.
2. Wawancara perilaku
Wawancara perilaku (behaviour interview) fokus pada perilaku masa lalu narasumber untuk memprediksi perilaku masa depan. Sejumlah perusahaan menyukai jenis wawancara ini karena mereka menganggap perilaku sangat memengaruhi kinerja seseorang.
3. Wawancara situasional
Berbeda dengan wawancara perilaku, wawancara situasional fokus pada kinerja masa depan narasumber. Umumnya, pewawancara kerja akan memberi narasumber sebuah masalah dan bertanya bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.
4. Wawancarakasus
Wawancara kasus umumnya digunakan perusahaan konsultan. Wawancara ini fokus pada bagaimana kamu menyelesaikan sebuah atau beberapa isu bisnis yang spesifik.
Pertanyaan yang diajukan bisa berupa pertanyaan kuantitatif untuk mengetahui bagaimana kamu menangani kasus yang diberikan.
5. Wawancara via telepon
Wawancara ini biasanya dilakukan perusahaan asing yang lokasinya tidak berada di negara atau daerah si kandidat.
6. Wawancara presentasi
Dalam wawancara presentasi, seorang yang melamar pekerjaan akan diberi sebuah isu bisnis dan diminta mempresentasikan solusi ke satu atau lebih karyawan perusahaan.
Waktu yang diberikan kepada kamu adalah 30 menit. Alokasinya adalah 15 menit untuk persiapan dan 15 menit untuk presentasi.
7. Wawancara panel
Biasanya, dalam wawancara panel, kamu akan diwawancara oleh lima pewawancara. Mereka akan menanyakan beragam jenis pertanyaan.
Jenis-jenis wawancara yang ada dalam dunia jurnalistik, baik media cetak, online atau media audio-visual.
1. Wawancara dengan janji terlebih dahulu
Wawancara dengan janji terlebih dahulu sering juga disebut interview by apoitment. Dalam jenis wawancara ini yang terpenting adalah melakukan persiapan matang terlebih dahulu, seperti mencari tahu latar belakang orang yang akan diwawancarai. Selain itu, pokok-pokok yang akan diwawancarai juga harus dipahami dengan matang.
2. Wawancara langsung
Dalam wawancara yang disiarkan secara langsung, bagian yang terpenting dapat direkam untuk digunakan kelak sebagai ilustrasi audio yang aktual.
Wawancara langsung akan lebih menghidupkan sajian sebuah berita atau informasi karena pendengar dapat menerima langsung informasi dari narasumber. Wawancara langsung ini sendiri dapat menambah aspek human interest.
3. Wawancara di tempat kejadian
Wawancara di tempat kejadian ini sering pula disebut sebagai on the spot interview. Cara wawancara seperti ini biasanya dilakukan saat sedang ada peristiwa kecelakaan besar atau ada bencana alam.
4. Jumpa pers
Jumpa pers sering pula disebut dengan wawancara jenis news coman. Wawancara jenis ini biasanya bersifat rombongan. Artinya, ada banyak pewartawan yang mewawancarai satu narasumber atau lebih dengan durasi yang bersamaan.
5. Wawancara melalui telepon
Jenis wawancara ini bukan yang utama. Wawancara via telepon digunakan pada waktu yang darurat saja.
Sumber: Siswapedia, DuniaKaryawan